Hardskill
adalah keterampilan teknis yang melekat atau dibutuhkan untuk profesi
tertentu. Contoh: insinyur mekanik membutuhkan keterampilan bekerja dg
permesinan, programmer harus menguasai teknik pemrograman dg bahasa
tertentu.
Hardskill sudah
pasti dibutuhkan untuk bisa bekerja dengan tepat tujuan. Namun adalah
softskill yang bisa membuat seseorang bisa betul-betul bekerja dan
dipertimbangkan untuk naik ke tingkatan karir atau jabatan lebih tinggi.
Ini karena softskill menentukan kemampuan seseorang dalam menyikapi
pekerjaannya, organisasinya, rekan kerjanya, dan para client-nya.
Softskill tidak hanya terbatas pada lingkup pekerjaan, namun juga sampai
pada kehidupan sosial dan berumahtangga. Softskill tidak hanya berkisar
pada keterampilan komunikasi, namun juga melingkupi kemampuan untuk
mengelola stres, kemampuan untuk mengelola disiplin pribadi, dan
kemampuan untuk memecahkan masalah.
Seorang
siswa/mahasiswa tidak hanya sekedar perlu memiliki keterampilan teknis
terkait pekerjaan yang diidamkan dan diincarnya. Kita tak boleh lupa
bahwa di saat bekerja nanti kita juga akan bekerja dalam tim, harus
melaporkan kerja kita kepada seseorang, menghadapi tekanan kerja,
melakukan presentasi, mengirimkan pesan email secara sopan, dan lain
sebagainya. Untuk itu, maka keterampilan teknis (hardskill) tidaklah
cukup. Hardskill sangatlah penting, namun belumlah cukup untuk mengantar
seseorang menuju sukses.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar